Berpetualang di Dunia Maya

Berpetualang di Dunia Maya

PETUALANGAN DUNIA MAYA

Suatu hari saya berkunjung ke warnet. Biasalah, jadwal rutin ngupdet Status, Chating, Ngeblog, Ngupdet antivirus, ngedownload, ngupload atrikel, de-el-el sambil nunggu waktu buka saum senen kemareen. Sambil ngedit blog pribadi juga buka situs-situs blogger lainnya buat nambah unspirasi hobby saya baik itu nulis, ngedsign, mbaca, tentunya ngeblog juga di sana banyak buanget artikel dan tips-tips yang habis saya lalap semua. ssst buakan makanan ya yang saya lalap he..he... Abis itu saya colokin Flasdisk baru dan lama (artinya dua flasdisk saya coneckin ke komputer) ke CPU trus saya pasang software buat mempercepat proses download. abis itu mulai download-download software-software, musik, dokumen-dokumeen, buku, Novel pokokny banyak deh.

Suatu saat saya kepikiran rekan-rekan saya yang lagi pada keserang virus yang saya fikir normal bagi stiap mahluk bernyawa (ehem..ehem…). Terus saya nyari sebuah hadits, salah satu do’a Rasulullah saw. tentu nanyain sama Om Google dulu lah. Saya masukin kata kuncinya “Wahai Allah, karuniakanlah aku untuk cinta kepada-Mu” lalu saya tekan enter. Setelah itu nongol banyak opsi situs yang ngebingungin banget deh. Daripada bingung, saya klik kanan salah satu situsnya lalu pilih New Tab biar gak pindah jendela. Alhamdulillah dapet juga Hadistnya. Nih saya kasih buat diamalin:

"Ya Allah karuniakan kepadaku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diriku pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu lebih aku cintai dari pada air yang dingin."
Dahsiat bukan isinya, apa lagi yang berikut ini:

"Oh Tuhan, jika aku menyembahmu karena takut akan api neraka, maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembahmu karena berharap surga, maka campakanlah aku dari sana; Tapi jika aku menyembahmu karena Engkau semata, maka janganlah engkau sembunyikan keindahan-Mu yang abadi."

Ayo siapa yang tahu, siapa yang menyatakan kata-kata ini? Ya tentu, Beliau termasuk orang saleh, nama beliau adalah Rabiah. Masa gak kenal beliau she? Itulah Rumusan cinta Rabiah yang ruarrrrbiasa. Kita? Belum kali ya...
Lanjutin lagi yuk!

Abis itu saya klik lagi situs yang lainnya. Yang ini bikin saya tercengang, merinding, kelur keringat banyak, mendadak tubuh panas dingin. Padahal ada kipas angin, kok jadi panas ya. Pokoke artikel ini bakalan menggugah hati orang-orang yang membacanya. Saya juga merinding. Bukan Artikel horor ya... Pengen tahu nih? Beneran?
Judulnya “Surat dari Akhwat untuk Ikhwan”
Ow…ow…ow…

Begini isi suratnya:
Teruntuk para Ikhwan saudaraku…
Aku ingin bicara atas nama Wanita, terlebih Akhwat (kalau boleh sih).Apa beda?,silahkan antum memaknainya..
Tolong untuk para Ikhwan (atau yg merasa sebagai Muslim) :
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.

Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama Ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti Cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq.
Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label : Ta’aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti. “Wanita baik hanya Diperuntukkan Laki-laki baik”.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu.
Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu.
Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu.
Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.

Ada beda… Persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus…
Beda itu bernama “Rasa” dan “Pemaknaan”.
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah.
Antum memang bukan Mush’ab.
Antum juga tak sekualitas Yusuf As.
Tetapi Antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova.
Karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah : Segeralah Menikah atau Jauhi Wanita dengan Puasa.

Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu Pertanyaan ini dengan Jujur :
1. Setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan Cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah Pernikahan ?
2. Ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu, dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi ?
Kalau Jawabannya : “Ya !”
“SELAMAT”
Berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan Cinta kepada Fathimah, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas Surga…

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon Suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga Hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan Cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon Suami kami sebenarnya ?
Maaf, Wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai Saudara kami Tolong Jaga kami. Karena kami akan Kuat menolak rayuan Preman, but bisa jadi kami Lemah dengan Surat Cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya ?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya ?
Bukan cuma saat Menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan Dia Maha Memiliki kami.
So… Mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami.

Gimana sekarang komentarnya setelah mbaca tulisan di atas?
Semoga kita semakin hati-hati dalam menjaga hati...
Wah waktunya sbentar lagi, saya harus buru-buru mengcopy smua hasil downloadannya nih. Gak lupa juga artikel-artikel yang menarik lainnya. Alhamdulillah semuanya bisa saya masukin ke flasdisk. Sambil nunggu selesai jatah waktu paket, ada kesempetan ngopy file tetangga. Lumayan buat menuh-menuhin he..he...
Karena sudah log out, otomatis saya sudahi saja tulisan ini dengan mengucapkan sebuah do’a, “Assalaamu’alaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh.”
Kalo Ada yang bisa bales suratnya, silahkan kirim ke usafix@gmail.com ........

by Sayid A Syahidan

0 Response to "Berpetualang di Dunia Maya"

Post a Comment