Mereka Meninggal di Jalan Allah, di Rumah Allah, dan Menjadi Tamu Allah

Kematian bisa terjadi kapan saja. Orang yang pagi hari masih terlihat sehat bugar pun bisa saja dicabut nyawanya seketika tanpa ada ciri penyakit yang mematikan, tanpa gangguan lainnya, tanpa kecelakaan yang menimpa, karena Allah kuasa atas jiwa mahluknya.

Kematian datang sendiri tanpa diundang dan tanpa diharapkan pun bisa datang sendiri. Tidak bisa ditunda ketika sudah waktunya. Tidak bisa ditawar seperti jual beli untuk menangguhkan kematian. Tidak bisa menukarnya dengan harta untuk menundanya.

Kematian itu pasti datangnya. Kematian pasti dilalui oleh setiap mahluk yang bernyawa. Anak-anak, muda, tua pasti mengalami kematian. Kaya atau miskin tidak kecuali orang sehat atau sakit jika mengang sudah waktunya untuk mati maka kematian akan terjadi juga padanya. Yang menjadi persoalan adalah tempat dia meninggal dan aktivitas ketika sebelum meninggal.

Apabila seseorang meninggal ketika dia sedang berada di suatu tempat yang baik dan sedang berbuat amal shaleh maka dia dalam husnul khatimah. Ada yang meninggal dalam keadaan sedang beramal shaleh namun tempatnya tempat maksiat. Meninggalnya husnul khatimah jika sedang berdakwah di tempat tersebut. Ada yang meninggal di tempat yang baik namun dia berbuat maksiat misalnya berbuat maksiat di tempat ibadah lalu meninggal. Meninggalnya suul khatimah. Ada yang meninggal di tempat maksiat dan dia meninggal dalam keadaan sedang  bermaksiat maka dia mati dalam keadaan suul khatimah.

Bagaimana orang-orang yang meninggal kemarin saat crane jatuh, dan saat di Mina ketika melempar jumrah di tanah suci Mekah? Jika kita lihat, mereka meninggal di sebuah tempat suci, sebuah tempat yang baik, juga mereka dalam keadaan beribadah kepada Allah, menjalankan perintah Allah, berada di jalan Allah dan menjadi tamu Allah. Insya Allah mereka husnul khatimah. Mereka meninggal ketika sedang beramal shaleh, beribadah kepada Allah. Mereka meninggal di tempat yang baik dan mulia, mereka meninggal sebagai tamu Allah.

Maka bersabarlah keluarga mereka dan berbahagialah mereka yang meninggal di sana. Kita berdoa semoga kita semua mendapat kesempatan mendapatkan husnul khatimah.

0 Response to "Mereka Meninggal di Jalan Allah, di Rumah Allah, dan Menjadi Tamu Allah"

Post a Comment