Ngaku-ngaku Islam Belum Tentu Diaku Umat

Alangkah indahnya hidup di dalam naungan Allah. Alangkah bahagianya hidup di jalan Allah. Alangkah tentramnya hidup dalam kasih sayang Allah. Semua itu adalah hak bagi hamba-hamba Allah.

Hamba-hamba Allah, mereka yang mentaati perintah Allah. Mereka ikuti apapun perintah Allah dengan penuh kepatuhan. Mereka melakukannya untuk memperoleh ridha dari Allah. Mereka teladani utusan Allah. Mereka laksanakan apa pun yang telah rasulullah ajarkan untuk melaksanakannya. Mereka dengan tegas menolak, menjauhi apapun yang dibenci, dilarang oleh Islam.

Mereka berislam dengan sebenar-benarnya. Mereka tidak pula taklid buta mengikut ulama yang buta syariat. Mereka mengkaji ilmu bersama orang mu'min dan lurus keislamannya bukan bersama orang yang mengatasnamakan Islam yang telah menodai kesucian Islam. Sunnah-sunnah dijalankan sedangkan bid'ah dan maksiat menjadi musuh besarnya.

Sungguh seharusnya malu ketika telah menolak syariat yang didalamnya memusuhi sunnah dan mendewakan bid'ah dan maksiat masih saja mengatasnamakan dari Islam. Sungguh seharusnya malu ketika mengaku-ngaku telah beramal shaleh namun ternyata kerusakan yang dilakukan. Sungguh seharusnya mersa malu ketika rahmat Allah masih didapatkannya sedangkan ia masih gemar menentang Allah.

Bisa saja Allah langsung mengazabnya. Namun kasih sayang Allah sangat besar. Jika dia kembali kepada jalan yang lurus niscaya Allah hapuskan dan maafkan segala dosa. Jika belum kembali juga maka pintu ampunan masih tetap terbuka hingga ajal menjemput. Namun jika tidak bertaubat hingga matinya maka azab akan diterima. Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan yang lurus dan istiqomah padanya, akidah yang selamat, ibadah yang benar sesuai yang telah nabi Muhammad saw ajarkan. Sehingga kita berislam dengan sebenarnya bukan ngaku-ngaku Islam, bukan islam-islaman, bukan sekedar beridentitas Islam tetapi Islam yang sempurna.

0 Response to "Ngaku-ngaku Islam Belum Tentu Diaku Umat"

Post a Comment