Permasalahan bagi Dai dalam Dakwah

Berdakwah merupakan tugas mulia. Allah menyuruh kita untuk berdakwah. Berdakwah tidak melulu harus berceramah. Berdakwah banyak caranya.

Berdakwah dengan berceramah harus tahu ilmunya. Seorang yang akan berdakwah hendaknya memiliki bekal. Inilah hambatan berdakwah.

Lemah ilmu. Ilmu-ilmu tentang dakwah harus dikuasai. Ilmu tersebut adalah imu materi yang diajarkan, ilmu tentang risalah dakwah, ilmu tentang cara berdakwah, dan ilmu tentang kondisi peserta dakwah. Ini kelemahan yang harus diperbaiki. Kuasai ilmu-ilmu tersebut.

Sisi ruhiyah merupakan problem utama dalam dakwah. Seperti kita ketahui bahwa yang didakwahkan adalah Islam yang diperintahkan oleh Allah. Seorang dai harus dekat kepada Allah. Hendaknya senantiasa melaksanakan ibadah malam, ibadah sunnah, dzikir, puasa, tilawah, dan amalan lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Minimal yang diamalkan qiyamul lail, tilawah dan zikir agar semakin dekat kepada Allah.

Lemah semangat. Ketika seseorang telah memilki ilmu maka semangat harus ditumbuhkan untuk menyampaikan ilmunya. Cara untuk mendapatkan kekuatan semangat adalah dengan menguatkan ruhiyah. Cari motivasi tentang akhirat yang sifatnya kekal sehingga semangat pun akan kekal bukan motivasi dunia yang sifatnya sementara dan akan hilang seketika ketika harannya tidak didapatkan.

Lemahnya kepercayaan kepada islam. Hal ini akan mengakibatkan putus asa datang. Biasanya orang semacam ini tidak konsisten terhadap keislamannya. Dia tidak sabar menjalankan syariat.

Melakukan kemaksiatan. Kemaksiatan merupakan penghalang utama dalam dakwah. Kemaksiatan adalah biangnya kekacauan. Ia mendatangkan kemurkaan Allah. Seorang dai harus pantang maksiat karena maksiat adalah musuh utama. Jauhi syubhat-syubhat penimbul maksial.

Sisi Amaliyah adalah program berikutnya. Di sini adalah kekuatan-kekuatan zahir yang didukung oleh kekuatan ruhiyah.

Lemah dalam menanggung beban. Seorang dai haruslah siap diberikan amanah.

Lemah berkorban. Seorang dai harus mau mengorbankan waktunya untuk berdakwah. Dia harus mau mengorbankan harta, kesenanga-kesenangannya.

Lemah dalam keterlibatan. Gagalnya dakwah ketika seorang dai merasa tidak peduli dan merespon lingkungannya. Silaturahim dan musyawarah dengan masyarakat kurang. Oleh karena itu berpartisipasi dalam kepentingan masyarakt sangat penting bagi seorang dai. Sebab partisipasi ini merupakan metode pendekatan dengan masyarakat.

0 Response to "Permasalahan bagi Dai dalam Dakwah"

Post a Comment