Sebagai hamba Allah pasti mengimani bahwa Allah yang mengatur kehidupan. Dia maha pencipta memberi kehidupan dan batas waktu bagi makhlukNya berupa kematian. Memang semua yang hidup di dunia pasti melewati masa dan merasakan kematian. Kematian adalah suatu kepastian yang datangnya dirahasiakan.
Ya... Kematian adalah kepastian. Datangnya bisa kapan saja. Allah membuat kematian sebagai rahasia. Tidak ada makhluk yang bisa memprediksi kapan datangnya kematian.
Pernah ditemukan sebuah pengalaman yaitu seseorang yang awalnya bercanda gurau dengan teman-temannya dalam keadaan biasa tanpa minuman atau makanan yang membahayakan, tanpa aktivitas yang membahayakan pula. Usia dia masih muda dan sehat, tidak sedang sakit apapun. Ia awalnya mengobrol biasa dengan temannya. Dia batuk sedikit dan merasa mengantuk berat. Dia minta izin tidur bersandar di pundak seorang temannya. Terlelaplah dia tidur namun temannya terkaget ketika merasakan ada kejanggalan. Dia telah tidur selamanya.
Apalagi yang kecelakaan. Mereka tidak pernah merencanakannya. Namun Allah sudah menggariskan bahwa itu adalah masa akhirnya.
Dokter pun hanya bisa memperkirakan, tidak bisa menentukan kapan waktunya ketika ada pasien yang sakit parah. Allah yang bisa menentukannya. Allah bisa membuat seseorang yang divonis akan meninggal menjadi sehat total. Atau bisa juga Allah mempercepat kematiannya. Allah bisa membuat seseorang yang sehat bugar seketika menemui ajalnya.
Kematian adalah rahasia yang pasti adanya. Maka sikap kita sebagai hamba yang bertakwa adalah senantiasa meningkatkan kualitas diri yaitu senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Senantiasa menghindari perbuatan sia-sia dan menjauhi penyebab dosa.
Kita tidak pernah tahu kapan kematian datang. Kita tidak pernah tahu kita sedang apa saat malaikat Izroil datang. Kita tidak pernah tahu sedang berada dimana nanti saat menghembuskan nafas terakhir. Allahu a'lam. Namun Allah dan Rasulullah telah mengajarkan caranya agar kita menghadap kehadirat Allah dalam keadaan baik, ialah dengan mengistiqomahkan berbuat kebajikan agar di akhir nanti pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang diridhoi Allah. Senantiasa berdzikir kepada Allah supaya kalimat terakhir yang diucapkan adalah kalimat mulia.
Rasulullah pun menyukai suatu amalan yang istiqomah meskipun dalam jumlah sedikit. Maksudnya adalah agar amalan yang istiqomah ini menjadikan Allah ridho. Amalan tersebut menjadi suatu kebiasaan yang diharapkan mengantarkan orang yang mengamalkannya menemui husnul khotimah.
Pernah kita ketahui ada orang yang meninggal setelah shalat. Ada orang yang meninggal dalam keadaan sedang tilawah alquran. Ada orang yang meninggal saat mengisi pengajian atau menjadi peserta kajian. Itu adalah contoh orang yang menghadap Allah dalam keadaan beribadah.
Mari kita semua berdoa semoga Allah mengistiqomahkan dalan ketaatan kepadaNya sehingga Allah berikan husnul khotimah dalam ridhoNya.
0 Response to "Kematian Kepastian dan Rahasia"
Post a Comment