Artis memiliki dunia yang berbeda dari orang biasa namun tetap mereka berada alam dunia yang sama. Maksudnya, mereka dengan aktivitasnya membuatnya meningkat taraf hidupnya. Akibatnya mereka di tengah masyarakat terpandang sebagai orang yang tinggi status sosialnya yakni sebuah kepopuleran yang dikuti dengan keduniawiannya yang melimpah.
Namun sayangnya, dunia artis ini banyak yang dihiasi dengan hedonisnya. Ialah senang berpesta dan berpesta. Hanya kesenangan syahwat saja yang diutamakan. Mereka lupakan kesenangan yang abadi nanti di akhirat.
Ketika mereka hadir di suatu kampung atau desa dan bertemu dengan masyarakat, mereka tampil sebagai orang terpandang. Mereka hadir dengan kemewahan, menunjukan jarak pemisah antara masyarakat dengan mereka.
Para artis dimuliakan di dalam masyarakatnya. Berlimpah penghormatan karena kekayaan dan kemasyhurannya, bukan karena ilmu dan wibawanya. Mereka ditiru dan diikuti serta dipuja oleh penggemarnya.
Penggemarnya yang miskin seolah memaksakan diri agar bisa meniru gaya artis yang dipujanya. Mereka tidak peduli apakah yang dilakukan artis itu benar atau salah, yang penting bisa mengikuti gaya dan tingkah laku dari pujaannya.
Ketika sang artis melakukan penyelewengan sosial dan dihadapkan ke pengadilan, mereka membelanya tanpa berpikir panjang. Yang terpenting bagi mereka yaitu agar yang dipujanya selalu mendapatkan kesenangan dan senantiasa dapat menghiburnya kembali. Pendukungnya semakin banyak meskipun jelas kerusakannya. Media-media membelanya pula supaya tidak kehilangan pemirsa.
Berbeda dengan seseorang ulama yang berilmu dan berhasil membukakan hati banyak manusia. Artis-artis kalah popularitasnya sehingga membuat hawatir para musuh dakwah. Para musuh dakwaah mencari-cari kesalahannya, mencari cara agar ulama ini ditinggalkan jamaahnya. Supaya jamaahnya ini kembali kepada kesesatan dan tertutup hatinya. Supaya jamaahnya mudah mereka arahkan karena berhasil mereka bodohi mereka dengan fitnah-fitnah.
Hanya yang terbuka hatinya yang mampu menilai. Hanya yang terbuka hatinya yang akan memilih kebaikan. Hanya yang terbuka hatinya yang selalu membela kebenaran.
Lihat saja, media komersial membuat isu tersebut menjadi besar seolah parah dan harus dibasmi. Mereka hanya butuh uang dan tak pikirkan masalah moral. Mereka sengaja merusak moral supaya mudah menghancurkan bangsa.
Alhamdulillah... Ada diantara artis yang terbuka hatinya. Ketenarannya digunakan untuk memperbaiki moralitas bangsa karena ilmunya yang dalam. Berusaha hidup bersahaja agar bisa dicontoh oleh masyarakat. Kata-katanya pun berhikmah mampu menggetarkan hati dan menghidupkannya kembali. Alhamdulillah... nikmatnya duniawi tidak membutakannya. Semoga jumlah artis yang seperti ini semakin bertambah. Semoga dialah artis yang dimuliakan oleh manusia dan tuhannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ketika Artis Dimuliakan, Inilah Akibatnya"
Post a Comment