Senang diberi itu tabiat, senang memberi itu syariat

Senang diberi itu tabiat, senang memberi itu syariat. Ini nyata dan ada. Ayo ngaku! Siapa sih yang gak mau diberi? Semua pasti ingin diberi. Jarang yang mau memberi. Mau memberi juga pasti ada iming-imingnya. Bagi orang yang tulus tidak akan berhenti memberi walau tidak mendapat imbalan. Tidak peduli diterima atau tidak amalannya, yang penting bisa memberikan dan berbagi kepada orang lain.

Senang diberi adalah tabiat manusia. Manusia yang mana yang tidak mau atau menolak pemberian? Pemberian yang seperti apa? Tentu harus diperhatikan apa yang diberikan, darimana memperolehnya? Jangan sampai memperoleh pemberian yang buruk yang berakibat buruk jika menerimanya maka sebaiknya selektif menerima. Jika kita tahu sesuatu itu baik dan berakibat baik maka jangan ragu menerimanya. Perlu diketahui, sebagai umat Islam tidak boleh mengharap pemberian dari orang lain, berharaplah hanya kepada Allah.

Senang diberi itu tabiat, senang memberi itu syariat


Senang memberi adalah syariat. Ini adalah perintah agama, jika melaksanakannya bisa menjadi pahala. Memberi harus disertai dengan ketulusan. Dengan ketulusan itu akan tumbuh kekuatan. Kekuatan yang akan membentuk diri menjadi lebih baik.

0 Response to "Senang diberi itu tabiat, senang memberi itu syariat"

Post a Comment