Galau dan Obatnya

Galau seringkali dirasakan oleh siapapun orangnya. Orang yang banyak duit galau, banyak rumah galau, banyak mobil galau, gak punya duit galau, gak punya rumah galau, banyak utang galau, banyak anak galau, gak punya anak galau, gak punya kerja galau, sudah kerja galau, gak dapet THR galau, dapet THR tetap galau, jerawatan galau, panuan galau, ketombean galau, dan masih banyak lagi galau-galau lainnya.

Galau itu selalu dinilai subjektif. Kata orang, kata orang, dan kata orang bahwa punya banyak duit itu bikin bahagia. Ternyata tidak, buktinya ada diantara manusia yang diberi banyak uang malah galau.

Ada yang diberi rezeki memiliki kendaraan-kendaraan mewah dan jumlahnya banyak. Kata orang hidupnya bahagia, tetapi dalam kenyataannya dia yang diberikan kendaraan-kendaraan mewah tersebut tetap merasa galau.
Punya rumah milik sendiri malah galau. Ditambah lagi jumlah rumahnya yang banyak. Orang bilang hidup orang ini sangat beruntung dan pasti bahagia namun pada kenyataannya dia galau walau sudah memiliki banyak rumah.

Punya rumah milik sendiri malah galau. Ditambah lagi jumlah rumahnya yang banyak. Orang bilang hidup orang ini sangat beruntung dan pasti bahagia namun pada kenyataannya dia galau walau sudah memiliki banyak rumah.

Setiap keluarga psti mengharapkan dikaruniai buah hati. Orang yang punya banyak anak kata orang hidupnya pasti bahagia sebab orang bilang bahwa banyak anak banyak rezeki. Akan tetapi pada kenyataannya orang tersebut galau tidak seperti yang mereka katakan.

Memiliki pekerjaan dan berpenghasilan tetap adalah dambaan setiap orang di zaman musim PHK ini. Di zaman perekonomian dipermainkan dan dikendalikan orang yang egois haus harta. Beruntunglah orang yang mendapat pekerjaan dan berpenghasilan tetap ini. Namun di sisi lain ada diantara manusia yang sudah mendapatkan anugerah yang langka tersebut tetap mengalami kegalauan.

Orang pada setuju kalau seseorang tidak punya duit, tidak punya kendaraan, tidak punya pasangan, tidak punya rumah, tidak punya anak, banyak utang, jerawatan, kutuan, panuan, dan ketombean pasti galau.

Pandangan itu semua hanyalah subjektif belaka. Tidak menjamin orang yang diberi kenikmatan pasti hidupnya bahagia. Tidak menjamin orang yang hidupnya kekurangan itu galau. Uniknya ada orang yang ketika diberi rezeki melimpah hidupnya bahagia dan ketika diberikan rezeki secukupnya pun tetap bahagia. Jadi ketika dia dalam keberlimpahan maupun kekurangan tetap bahagia. Tidak ada galau yang dia tampakkan. Tidak ada keluhan dalam setiap perkataannya.

Orang tersebut adalah orang yang memiliki keimanan yang percaya bahwa semua yang dia dapatkan hanyalqh titipan dari Allah sehingga apapun yang ditipakan kepadanya dia tetap beriman sebab Allah tidak akan mencelakakannya. Ketika diberikan kenikmatan dia mensyukuri nikmat dan memuji Allah. Saat musibah ditimpakan kepadanya, dia tidak berkeluh kesah. Dia ucapkan istirja, istighfar, dan meminta kepada Allah untuk diberikan kemampuan dan kekuatan dalam dirinya. Hal ini berdasarkan firman Allah berikur ini:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d : 28)
Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS.At -Taubah : 40)
Jadi tidak ada galau dalam kamus dia sebab dia percaya kepada yang menciptakan, mengurusi dan memelihara tidak mungkin meninggalkan hambaNya yang berserah diri ketika sengsara dan mensyukuri nikmat ketika bahagia. Dia senantiasa mengingat Allah dalam suka dan duka maka Allah pun pasti semakin dekat padanya. Dia selalu mengingat Allah maka Allah berikan ketenangan dan ketentraman jiwa.

Dia ridho atas segala keputusan Allah. Dia ikhlas dan pasrah kepada Allah. Dia serahkan hidup dan matinya hqnya untuk Allah. Dia tidak pernah mendatangkan sekutu bagi Allah. Hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh orang yang beriman.

Galau ada obatnya yaitu dengan keimanan, keikhlasan, kepasrahan, dekat kepada Allah yang menciptakan kita. 

0 Response to "Galau dan Obatnya"

Post a Comment