Orang yang Galau Seumur Hidupnya, Jangan Sampai Terjadi pada Diri Anda

Galau dapat diartikan pikiran kacau tidak karuan. Kacaunya pikiran ini bisa berbentuk kecemasan yang menuju kepada penderitaan pada jiwa seseorang. Seperti ketika sedang kehausan lalu diberikan air dari lautan maka rasa haus itu semakin bertambah. Demikian juga dengan kegalauan, jika tidak diberikan air segar dari mata air maka dahaga segera mereda.

Galau sebagai penderitaan mendalam di dalam jiwa tidak akan pudar jika sebab-sebabnya tidak dihindari dan dicegah. Ada orang yang sengaja nyaman dengan keglaunnya, akibatnya seumur hidupnya tetap dalam kegalauan. Kriteria orang tersebut dapat Anda simak berikut ini:

Orang yang gemar bermaksiat, dia berkecimpung dalam maksiat dengan waktu yang cukup lama. Awalnya mungkin karena mencoba, dijebak, dipaksa, atau terpaksa berakhir dengan rasa betah berbuat hal tersebut padahal itu perbutan buruk yang bisa membahayakan dirinya. Seperti merokok, awalnya ikut-ikutqn untuk gaya-gayaan namun akhirnya susah dilepaskan padahal telah banyak peringatan bahwa merokok bisa membunuhnya.
Orang yang Galau Seumur Hidupnya, Jangan Sampai Terjadi pada Diri Anda

Meskipun orang tersebut sudah terpenuhi keinginannya namun tetap di dalam jiwanya terdapat kekosongan seakan ada yang salah pada dirinya namun dia tetap menolak perasan tersebut padahal jiwanya telah berkata jujur dan dia sendiri mengkui perkataan dalam bathinnya.

Egois terhadap perasaan timbulkan peperangan antara dirinya dengn nuraninya. Pergolakan ini akan terus berlangsung selama jiwa kemanusiaan dalam dirinya masih ada. Pergolakan ini akan berakhir jika dia mau menerima kebenaran dan kegaluan itu hilang.

Pacaran, bila pacaran itu benar sesuai syariat maka tak mungkin yang pacaran itu menulis status galau tentang pasangannya. Selain ikatan yang tidak sesuai syariat, pacaran pun ternyata tidak legal sebab tidak tercatat dalam catatan kementrian agama. Maka selama dia masih pacaran, selama itu dia akan mengidap kegalauan.

Orang kafir galaunya tak pernah habis sebelum hidayah diterimanya. Hal ini sesuai dengan nasehat nabi Yaqub as kepada anak-anaknya: “Wala tai asu mirraukhillah. Innahu la yai asu mirraukhillah illal qoumul kafiruuna (dan jangan berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang kafir)”. (Yusuf:87)

Sungguh orang kafir tidak akan menemukan ketentraman di dalam jiwanya sebab dia jauh dari pencipta yang mampu membolak-balikkan perasaan dalam bathinnya. Siapa lagi yan akan bisa menolongnya ketika seluruh mahluk di alam dunia ini tidak mampi memberikan solusi untuknya. Maka Allah senantiasa memotivasi orang-orang yang beriman agar mereka tidak galau dengan memberikan kepastian bahwa solusi itu ada baginya. Hal ini Allah sebutkan secara berulang dalam satu surat dalam Alquran:

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai [dari sesuatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.“ (Al-Insyirah:6-8)

Mari kita memohon kepada Allah agar kegalauan itu tidak kita derita selamanya.

Nabi Muhammad SAW. Pernah mengajarkan doa kepada Abdullah bin Abbas, Beliau berkata: : maukah engkau aku ajarkan doa yang kalau engkau ucapkan, Allah akan menghilangkan / melenyapkan kesusahan dan melunaskan hutang-hutangmu?, doa tersebut adalah : Allohumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ’ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal. 

اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ    وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ. 
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353)

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Semoga kita tidak termasuk kepada gologan orang-orang yang galau seumur hidup.

0 Response to "Orang yang Galau Seumur Hidupnya, Jangan Sampai Terjadi pada Diri Anda"

Post a Comment