Ramal Cita-cita Sejak Usia Dini

Sebagai orangtua sangat beruntung ketika bisa konsentrasi penuh mengikuti perkembangan anak-anaknya. Anak-anaknya mau jadi apa nantinya, orangtua bisa mengarahkannya. Saya sendiri bermimpi bebas finansial supaya saya dan istri bisa terus bersama-sama mendidik anak.

Walaupun impian itu belum terlaksana namun tetap harus mencoba mendidik anak sejak dini di rumah. Istri saya lebih memilih tidak menjadi karyawan melainkan memilih fokus di rumah supaya bisa mengurus pekerjaan rumah dan mendidik anak. Saya mendukung keputusan ini. Mencari nafkah kewajiban suami dan ayah. Walaupun demikian, istri yang kreatif, aktif, dan ulet ini mampu membagi waktunya. Di sela-sela kesibukannya dia membantu perekonomian keluarga. Istri saya bisa berpenghasilan walau hanya diam di rumah.
Ramal Cita-cita Sejak Usia Dini

Fokus mendidik anak di rumah adalah langkah yang baik sebab keluarga merupakan tempat pertama pendidikan bermula dan orangtua sebagai pendidik atau guru pertama bagi anak-anaknya. Dengan demikian orangtua harus pandai memilih lingkungan untuk keluarga supaya pendidikan di rumah bersinergi dengan masyarakatnya.

Peran orangtua sebagai pendidik pertama sangat penting di awal perkembangannya. Pada saat itulah orangtua berperan penting mengontrol perkembangan buah hatinya, selain itu saat itu pula orangtua bisa mendiagnosa minat dan bakatnya. Dengan demikian orangtua bisa mengarahkan anaknya cenderung kemana dan mau jadi apa kelak.

Oleh sebab itu menjadi orangtua janganlqh egois, ingin disebut atau dipuji orang bahwa anaknya pintar ini dan itu. Nilai anaknya selalu angka seratus dan sempurna. Anaknya dibebani oleh beban belajar yang sebenarnya menjauhkan dia dari kedekatan dengan orangtuanya. Misalnya, anak berangkat sekolah pukul 6.30, karena fullday maka pulangnya pukul 16.00. Setelah itu ikut les dan saat magrib harus ke masjid untuk ngaji sampai ba'da Isa. Dilanjut lagi harus mengerjakan pekerjaan rumah. Setelahnya tidur istirahat sampai subuh. Padahal usianya masih belum siap dijejali materi pelajaran yang begitu banyak.

Semestinya sebagai orangtua memberikan ruang bagi anaknya untuk bersosial, misalnya waktu bergaul selain di sekolah diperbanyak. Melatih cara bertamu dan mengajarkan kesopanan secara langsung di lingkungan masyarakatnya. Hal ini dilakukn supaya sang anak mempunyai keseimbangan antara kecerdasan psikomotor, kognitif, dan afektifnya atau kecerdasan tingkah laku, pengetahuan, dan bermasyarakat yang dicerminkan dalam kesehariannya berupa kemampuan menemukan  solusi dan menyelesaikan masalah, banyak sahabatnya sebab kemuliaan akhlaqnya.

Jangan sampai orangtua memaksakan kehendaknya misalkan seorang anak yang punya bakat, dia terus saja didorong dan dituntut untuk menguasai bakatnya. Namun tetap sebagai orangtua jangan terlalu perfeksionis sebab prilaku tersebut bisa mematikan bakat. Contohnya yaitu seorqng anak pandai berenang. Dia mampu menjuarai di berbagai pertandingan. Suatu hari anak tersebut menderita sakit agak demam, namun orangtuanya karena obsesinya tinggi maka muncul pula ego yang kuat. Akhirnya sang anak diikutkan tanpa mau merasakan kondisi anaknya.

Meramal bakat bisa dilakukan sejak dini. Tidak perlu ada tes ini dan itu yang memakan banyak uang. Cukup Anda ikuti kesehariannya. Lihat apa yang dia gemari. Lihat apa yang dia mampu. Tugas Anda sebagai orangtua adalqh memfasilitasi anak supaya dia bisa mengembangkan bakatnya.

Untuk mengembangkan bakat sang anak yaitu dengan cara menerjunkan langsung ke medannya. Misalkan anak suka tanaman maka ajaklqh dia ke perkebunan. Di sana dia diperkenalkan berbagai tumbuhan dan manfaatnya, sekaligus pemeliharaannya hingga pemasarannya.

Ketika anak suka ikan, ajak ke peternak ikan dan belajar langsung di sana. Jangan lupa, buatkan kolam ikan di rumah supaya anak bisa langsung menerapkan ilmu ternak ikan yang telah didapatkan.

Orang yang bisa melakukannya tidak lain adalah mereka yang memiliki banyak waktu untuk anaknya. Dengan kedekatan ini, orangtua dapat memprediksi cita-cita sang buah hqti sejak usia dini.

0 Response to "Ramal Cita-cita Sejak Usia Dini"

Post a Comment