Pendidikan Utamakan yang Terdekat

Tiap hari mengurusi umat. Tiap hari orang lain diurusi. Yang terdekat terlewat. Alasan cari penghidupan supaya dapat nafkah. Namun yang terpenting tidak dilakukan. Berangkat ketika hari masih gelap dan pulang ketika yang lain sudah terlelap.

Cari nafkah lupakan keluarga. Kejar karir supaya naik gaji dan bisa dapat uang banyak. Jadi guru mendidik anak orang. Memang mulia pekerjaan itu, tapi lebih utamakan pendidikan orang terdekat terlebih dahulu. Pendidikan anak, istri, kerabat jadikan yang utama. Mereka orang terdekat yang selama ini ikut serta sukseskan cita-cita kita.

Pendidikan paling utama ialah pendidikan agama. Jangan tunggu jadi ulama. Belajarlah dan mengajarlah. Belajar dari ulama yang lurus akidahnya. Bukan ulama yang senang dengan duniawi. Bukan ulama penggemar syahwat dan menjanjikan surga demi terpenuhi syahwat bejatnya. Bukan pula ahli makaiat. Di dipan umat tampak bermartabat, di belakang umat perilakunya sekarat. Itu bukan ulama. Itu orang yang dibodohi oleh hawa nafsu. Seorang ulama yang lurus mengajak kepada Allah. Mengajak manusia mengamalkan alquran dan sunnah, bukan bid'ah-bid'ah sesat warisan leluhur yang tidak diketahui asal dan muasalnya.

Bila tidak mampu mengajari orang terdekat maka berusahalah mendekat dengan mereka. Ajak mereka belajar bersama. Ajak mereka berjalan bersama menuju surga. Ajak mereka orang terdekat selalu di jalan Allah.

Pendidikan bagi orang terdekat menjadi utama dan bisa terlaksana. Jangan terlena dengan kesibukan dunia. Sebab dunia yang silau itu menyilaukan mata sehingga bisa jadi buta. Bila diikuti maka buta selamanya. Akhirnya lupa orang terdekat dan pendidikan bagi mereka tersendat.

Orang tua memang sibuk bekerja. Wajar, punya rasa tanggungjawab. Terlalu sibuk jangan, kewajiban lain bisa terbengkalai.

Seorang anak tidak mau sekolah. Jangan salahkan anak. Evaluasi orangtuanya. Anak dipaksa sekolah, orangtua sibuk kerja. Anak butuh orang tua, akhirnya protes, ngadat sekolahnya.

Anak dititipkan ke sekolah agar berprilaku positif. Di rumah, hilang teladan. Orang tua masih suka ngerumpi, buka aurat, ngerokok, dan lainnya. Anak cari teladan ke siapa lagi kalau bukan orangtuanya sendiri. Pendidik orang terdekat akan lebih hebat.

Anak akan mudah ikuti jejak orangtuanya, orang terdekatnya. Mereka jadikan orang terdekat sebagai teladan, bukan orang lain. Maka jadilah teladan terbaik supaya suksea pendidikannya. Dengan demikian keutamaan pendidikan bagi orang terdekat semakin mudah dan selamat juga hemat.

0 Response to "Pendidikan Utamakan yang Terdekat"

Post a Comment