Beginilah Perjuangan Penulis Pemula

Dunia kepenulisan bisa menjadi dunia pilihan bagi siapa saja yang ingin meraih harapan lewat dunia kepenulisan tersebut. Harapan menjadi seorang penulis sukses. Penulis yang menghasilkan karya yang banyak. Karya-karya yang dapat menggugah dan mengubah para pembacanya.

Tentunya untuk menjadi seorang penulis semacam itu harus melewati yang namanya perjuangan. Sebab kesuksesan itu tidak gratis karena kesuksesan harus dibayar dengan pengorbanan. Pengorbanan waktu yang pasti. Sebab ketika serius ingin menggeluti dunia tulis menulis hendaknya siap meluangkan waktunya untuk menuliskan ide-ide ke dalam tulisan.

Baca: Cara Mengikat Ide

Seorang penulis pemula memang pasti banyak kesalahan dalam tata tulis. Tata bahasanya bisa jadi kacau dan tidak enak dibaca. Tulisannya tidak bisa dimengerti. Tanda bacanya tidak tepat. Pilihan katanya masih miskin kosakata. Hal ini mestinya harus diabaikan dulu. Sebab jika terus dipikirkan masalah tersebut pasti penulis pemula tersebut akan tumbuh rasa pesimis.

Maka sebagai penulis pemula sebaiknya menulislah sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyaknya. Jangan dulu perhatikan hal-hal di atas. Yang namanya belajar itu pasti banyak kesalahan. Biarkan saja sampai jadi sebuah karya.

Beginilah Perjuangan Penulis Pemula
Perlahan tapi pasti, sebuah teks yang panjang tanpa disadari telah dibuat dengan tangan sendiri. Tak usah dulu diperbaiki. Langsung saja dipublikasikan jika tulisan itu langsung ditulis di blog, atau langsung disimpan. Barangkali suatu hari paham tata tulis, penulis tersebut bisa mengeditnya menjadi tulisan yang sempurna.

Tapi jangan khawatir, semakin sering menulis maka semakin tahu kelemahan. Selain daripada itu perbanyaklah membaca agar semakin kaya ilmu juga kosakata. Dengan membaca juga akan mendapatkan inspirasi baru dan akan tahu tata tulis yang benar sesuai kaidah.

Lebih bagus lagi kalau belajar kepada ahlinya, seperti belajar langsung ketemu dengan orang yang sudah punya banyak pengalaman dalam tulis menulis. Misalnya belajar nulis fiksi ke Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Tere Liye, dan kang Abik  belajar nulis non fiksi ke Rifai Rifan, Dewa Eka Prayoga, dan Tendi Murti.

Kabar baiknya tanggal 15 Oktober 2017 nanti, Para penulis besar seperti mereka akan berkumpul di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Ini jelas kesempatan yang langka maka sayang kalau tidak diambil.

Jumpa Penulis

Anda bisa belajar menulis langsung kepada 7 penulis buku Best Seller Nasional di acara Jumpa Penulis yang diselenggarakan oleh KMO Indonesia. Segera daftar Jumpa Penulis 

2 Responses to "Beginilah Perjuangan Penulis Pemula"

  1. 3 L.

    Latihan, latihan, dan latihan. Sepertinya begitu.

    ReplyDelete
  2. iya, dengan sering berlatih menulis maka akan semakin mahir menulisnya.

    ReplyDelete