Kemarau Panjang Salah Siapa

Sampai hari ini hujan belum juga turun. Kekurangan air terjadi di mana-mana. Tempat yang biasanya kebanjiran air, sekarang masyarakatnya harus membeli air. Air menjadi barang langka sekarang bagi masyarakat.
Kemarau sekarang menjadi musim panas terpanjang. Daerah gunung pun kekurangan air. Entah bagaimana tempat yang sudah biasa kekurangan air, pasti lebih parah.

Kemarau panjang ini salah siapa. Hendaknya kita memperhatikan penyebabnya. Mengapa Allah menahan turunnya hujan. Bukan berarti Allah tidak sayang. Ini karena Allah sayang pada manusia. Namun manusia malah jauh. Allah menjadi menahan turunnya hujan.

Manusia yang sombong penyebab ditahannya hujan. Silakan buat sendiri hujan oleh tangan manusia. Manusia yang sombong sudah merasa tidak membutuhkan Allah. Seperti kaum liberal yang menganggap dirinya mampu segalanya. Syariat diabaikannya. Maka Allah menahan turunnya hujan.

Maksiat kepada Allah penyebab ditahannya hujan. Hari ini semakin marak penyanyi wanita. Auratnya adalah suara dan tubuhnya ditebarkan dengan pelegalan. Setiap musim diadakan audisi. Hadiah dan janji ketenaran menggiurkan jutaan mata. Setiap hari selalu ada generasi baru penerus penyanyi. Grup band, penyanyi solo, dangdut, pop, rok, dan lainnya bermunculan dan tumbuh seperti tumbuhnya jamur. Maka pantas jika Allah menahan hujan.

Minuman keras dikonsumsi terang-terangan. Sampai ada juga pelegalan. Padahal minuman ini terlarang namun tetap dikonsumsi. Peminumnya menjadi aib masyarakat tetapi malah bertambah jumlahnya. Allah membenci peminumnya. Allah menahan turunnya hujan karenanya.

Perokok penyebab ditahannya hujan. Rokok membunuhmu. Rokok diharamkan oleh syariat. Majelis ulama pun mengeluarkan fatwa tentang haramnya rokok. Namun masih banyak yang melanggar. Pantaslah jika Allah menahan hujan.

Pelacuran marak membuat ditahannya hujan. Perbuatan ini sekarang semakin luas virusnya. Hasilnya banyak bayi yang dibuang di tong sampah, dihanyutkan ke sungai. Di bungkus plastik dan dikubur hidup-hidup. Kondisi yang lebih kejam dari masa jahiliyah. Allah menahan hujan karena perbuatan ini.

Perkawinan sejenis juga sedang memanas hari ini. Kawin kontrak juga sama. Para pembela hawa nafsu semakin terang-terangan. Jumlahnya juga banyak. Mereka hanya peduli hawa nafsu, tidak peduli akibatnya. Mereka nodai tujuan pernikahan. Mereka hanya memenuhi nafsu belaka. Allah menahan hujan karenanya.

Allah menjadikan air sebagai tentara. Ada air sebagai rahmat, ada air sebagai azab. Allah bisa saja menurunkan air hari ini. Allah yang mengatur hujan. Air menjadi rahmat ketika manusia menuruti perintah Allah. Air menjadi azab ketika manusia banyak yang bermaksiat. Air akan membinasakannya.

Maka dekatlah kepada Allah, merendahlah, mohon ampun dari sekarang.   Bukankah umat terdahulu pun pernah mengalami hal yang sama. Hendaknya kita memperhatikan dan mengambil pelajaran. Semoga ketika banyak dari kita kembali pada jalan yang Allah ridhoi, Allah akan menurunkan rahmatnya berupa hujan yang bermanfaat.

0 Response to "Kemarau Panjang Salah Siapa"

Post a Comment