Semua bulan masing-masing memiliki keutamaan. Diantara bulan-bulan tersebut adalah bulan haram. Hal ini dijelaskan dalam surat Attaubah ayat 36 bahwa jumlah bulan di sisi Allah ialah dua belas bulanyang diantaranya adalah empat bulan haram yaitu tiga bulan berturut-turut yakni bulan Dzulqodah, Zulhijjah, dan Muharam. Sedangkan yang satu lagi terpisah yaitu bulan sya'ban.
Keutamaan bulan haram adalah bulan yang afdhal melaksanakan puasa setelah berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah melaksanakan shalat malam.
Bulan apa yang paling afdhal?
Jawabnya bulan ramadhan kemudian bulan haram.
Hari apa yang paling afdhal?
Jawabnya sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan yakni pada malam harinya, hari arafah bagi jemaah haji di siang harinya, dan hari asyura atau sepuluh muharam di siang harinya.
Bolehkah puasa asyura tapi juga sambil meniatkan mengqadha, puasa senin, kamis atau yaumul bidh?
Jawabnya apabila datang hari asyura maka utamakan untuk melaksanakan puasa asyura agar bisa memperoleh keutamaan dari puasa asyura tersebut.
Sebagaimana dalan surat Attaubah ayat 36 bahwa bulan haram adalah bulan milik Allah yang di dalamnya terdapat keutamaan yaitu tanggal 10 Muharam yang dikenal sebagai hari asyura. Pada hari asyura, Allah memenangkan nabi Musa as terhadap Firaun sehingga sebagai ungkapan syukur, nabi Musa melaksanakan puasa pada hari tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa bulan Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender hijriyah atau hitungan tahun qomariyah. Sedangkan hari Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan tersebut. Keutamaan puasa di hari Asyura adalah diampuni dosa satu tahun yang telah lalu.
Rasulullah tidak melakukan puasa sebulan penuh pada bulan Muharam tetapi rasulullah lebih banyak puasa pada bulan Syaban daripada bulan haram lainnya.
Ternyata orang-orang Quraisy pun melaksanakan puasa asyura. Rasulullah pun melaksanakan puasa ini sebelum melakukan hijrah ke Madinah. Puasa ini diwajibkan pada masa itu. Sehingga suatu hari ketika beliau telah hijrah ke Madinah, ditemukan oleh beliau orang Yahudi yang melaksanakan puasa asyura. Beliau bertanya, "Hari apa ini?" orang Yahudi menjawab, "Hari ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Firaun". Setelahnya beliau memerintahkan para sahabat berpuasa. Siapa saja yang sudah berpuasa maka diminta untuk melanjutkan dan siapa yang makan dan minum di pagi harinya maka sejak saat itu diminta untuk melaksanakan puasa. Puasa asyura diwajibkan sebelum datang perintah puasa Ramadhan. Setelah datang perintah puasa Ramadhan maka puasa Asyura menjadi sunnah hukumnya.
Perlu kita tahu bahwa selain Yahudi, Quraisy, dan Islam, ternyata ahlulkitab yakni Nasrani pun melaksanakan puasa asyura. Oleh karenanya Rasulullah memerintahkan untuk menyelisihi puasa asyura yang dilakukan oleh, Yahudi, Nasrani, dan Quraisy tersebut dengan menambahkan puasa satu hari sebelum asyura yaitu tanggal sembilan atau sehari setelahnya yaitu pada tanggal sebelasnya.
Bagaimana kalau puasanya tanggal 9 saja?
Jawabnya, dari makna asyura berarti sepuluh maka jika dilakukan pada tanggal 9 saja berarti itu bukanlah puasa asyura seperti yang telah dijelaskan.
Bagaimana kalau hari asyura bertepatan dengan hari Jumat, Sabtu, atau Ahad?
Jawabnya bahwa para ulama berpendapat boleh melaksanakan puasa tanggal 9 dan 10 Muharam. Boleh puasa tanggal 10 dan 11. Boleh melaksanakan puasa tiga hari yaitu tanggal 9, 10, dan 11. Boleh melaksanakan puasa asyuranya saja yakni hanya pada tangga 10 Muharam. Yang jelas tidak boleh puasa tanggal 9 Muharamnya saja dan tidak boleh melaksanakan puasa pada tanggal 11 Muharamnya saja. Sebab yang namanya puasa asyura itu harus menyertakan puasa tanggal 10 Muharam karena yang dimaksud dengan asyura sendiri adalah sepuluh yaitu tanggal 10 bulan Muharam.
Allahu a'lam
0 Response to "Keutamaan Bulan Muharam dan Hari Asyura"
Post a Comment