Pertaruhan Keimanan di Akhir Ramadhan

Ketika tarikan dunia semakin kencang, pertaruhan keimanan keimanan di akhir Ramadhan tidak bisa dielakkan, seperti big sale di mall-mall berhasil menggiring masyarakat berbondong-bondong mendatanginya menginginkan pakaian murah untuk dipakai saat lebaran nanti supaya ada cerita bahwa pakaiannya tersebut dibelinya dari mall sebagai alat kebanggaannya waktu dia sudah mudik, kembali ke kampungnya.

Tarikan dunia semakin kencang yaitu dengan digulirkannya pertandingan-pertandingan yang digemari oleh kaum lelaki yaitu pertandingan sepak bola yang disiarkan secara langsung. Lalailah mereka terbawa sampai bisa menonto televisi berjam-jam. Dari satu channel ke channel lain. Chanel yang satu sudah selesai, channel lainnya baru mulai. Terus berkesinambungan sepanjang malam pertandingan tersebut disiarkan. Ini dilakukan supaya ada bahan cerita ketika bertemu dengan kawannya di siang hari di tempat bekerja atau tempat berkerumunnya. Dia banggakan tim andalannya, dia banggakan bahwa dia tidak tidur semalaman sampai pagi menonton pertandingan tersebut.
Pertaruhan Keimanan di Akhir Ramadhan

Tradisi masyarakat tak luput juga. Budaya mudiknya, budaya konsumtifnya. Seakan pengeluaran bulan Ramadhan lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Biaya mudik diatas harga normal. Harga tiket jadi berlipat. Tempat duduknya tidak dapat, harus berdesakkan dan tidak kebagian tempat. Makan untuk berbuka saja jadi meningkat biayanya. Padahal semestinya harus lebih hemat sebab makan cuma dua kali sehari. Namun sekali makan terhitung dua porsi. Saat berbuka dijadikan ajang balas dendam. Waktu berbuka dijadikan ajang kuliner. Setiap berbuka selalu berbeda-beda tempatnya. Dia berpindah-pindah rumah makan dari hari ke hari supaya ada cerita bahwa dia pernah makan di sini di sini dan seterusnya sebagai kebanggaannya walaupun dompetnya terus menipis membela perutnya agar tidak pernah kempis, mebela gengsinya yang tidak pernah habis. Bagaimana tidak boros kalau tidak begini?

Di tengah semakin kencangnya tarikan dunia, dengan Rahman Rahim-Nya.. Alloh terus lipat gandakan kebaikan diujung bulan Ramadhan.

*LAILATUL QODAR* malam yang kebaikannya melebihi ibadah seribu bulan lamanya. Ini bukan bohong atau omong kosong. Ini adalah pertaruhan iman diantara kuatnya tarikan dunia dan besarnya pahala yang Alloh janjikan.

Mari bersiap diri untuk meraihnya. Perbaharui terus keimanan, segarkan terus semangat ibadah sampai akhir bulan Ramadhan. Ingat..! Nilai sebuah amal itu tergantung *PENGHUJUNGNYA.*

0 Response to "Pertaruhan Keimanan di Akhir Ramadhan"

Post a Comment