Jualan Laris Gara-gara "Jual Diri"

Tiap hari di televisi lebih banyak nonton filmnya atau nonton iklannya? Lagi seru-serunya, dipotong sama iklan. Filmnya tiba-tiba Bersambung...

Di media sosial mana pun juga sekarang lebih banyak iklannya daripada postingan yang bermanfaatnya. Coba saja buka facebook sekarang. Kalau bukan iklan bersponsor dari facebook pasti iklan personal yang bermunculan.

Apalagi grup gado-gado, sudah seperti pasar saja. Saya yang sering diculik dan dimasukkan ke grup, tiba-tiba saja saat dibuka sudah banyak sekali iklan memenuhi halaman grup. Tangan saya juga gatel pengen ngiklan juga, hehe. Salah siapa nyulik orang.

Tapi sayangnya kurang baik kalau terlalu banyak ngiklan. Apalagi di grup orang. Nanti bisa-bisa ditendang dari grup. Mungkin masih boleh kalau ngiklan di grup yang suka nyulik. Biar dia kapok nyulik saya dan tidak lagi menambahkan saya di lain waktu. haha...
Jualan Laris Gara-gara "Jual Diri"

Kalau mau ngiklan jangan terlalu sering ya. Di grup yang suka nyulik saja kadang-kadang mengeluarkan dengan paksa tanpa pemberitahuan lagi. Apalagi di grup yang sudah punya sistem, ngiklan sekali langsung diblokir.

Beriklanlah yang wajar. Misalnya pakai facebook ads. Keluarnya tidak sering tapi sasarannya tertarget sehingga bisa cepat datangkan orderan sebab dipercaya sebagai penjual profesional.

Kalau mau gratis juga bisa. Misalnya dengan cara update status. Tapi harus dijadwal ya. Misalnya, pagi, siang, dan sore. Jangan melulu isinya iklan. Misalnya berisi testimoni, kata motivasi sehingga mereka tidak bosan dengan status Anda.

Ada lagi yang lebih "GILA". Jualan laris gara-gara jual diri. Eit.. jangan berpikiran macam-macam ya. Simak dulu penjelasannya.

Bagaimana cara jualan tapi tidak jualan. Hasilnya lebih laris manis. Orang yang seperti ini suka jual diri. Dia tidak usah promosi barangnya, tapi dia promosi dirinya sendiri. Misalnya dia pakai baju baru terus difoto. Fotonya dipajang di medsos. Isinya, "Ga nyangka, baju sebagus begini dibandrol harga obralan". Otomatis teman yang lihat baju bagus tersebut kepo. "Wah, beli di mana ya...? Saya mau." Jawabnya, "Saya japri ya?"

Kira-kira itu jual baju apa jual diri?

Berikutnya asli jualan. "Dijual baju bagus terbuat dari bahan berkwalitas. Harga murah meriah. yang minat hubungi nomor ini 085XXXXXX." Dipajang gambar baju dipasang di patung atau digantung pakai hanger. Coba lebih menarik mana?

Jadi ngiklan itu tidak perlu berbusa-busa atau ngegaji orang buat jualin produk kita. Pakai saja sendiri produknya, terus foto. Hasil jepretannya langsung diupload dengan kata-kata yang simpel saja. Yang terpenting, pesan yang ingin disampaikan itu mudah diterima oleh orang lain. Ini solusi buat yang tidak ahli copy writing. Semoga berhasil.




0 Response to "Jualan Laris Gara-gara "Jual Diri""

Post a Comment