Gara-gara Ini Isteriku Resign

Sembilan bulan usia anak dalam kandungan. Artinya hari perkiraan lahir semakin mendekat. Kelahiran anak pertama yang dirindukan segera tiba.

Mungkin ini pengalaman pertama, banyak kekhawatiran dari diri kami. Nanti lahirannya dimana. Ngurus bayi itu bagaimana. Apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah kelahiran.

Banyak bertanya kepada keluarga yang sudah berpengalaman. Karena tempat tinggal kami jauh dari orang tua. Jadi kami harus siapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan.
Gara-gara Ini Isteriku Resign

RESIGN Jadi Pilihan

Apa yang harus dilakukan sebelum kelahiran? Seperti yang lain, saat jadi karyawan tentu mengambil cuti melahirkan. Buat isteri saya cutinya tidak tanggung-tanggung, cuti selamanya.

Prinsipnya, tidak ingin anak kami diasuh oleh orang lain. Wajar, kami jauh dari orang tua dan kedua orang tua isteri sudah lama dipanggil Allah Ta'ala. Oleh sebab itu Resign jadi pilihan.

Ingin Jadi Madrasah Pertama Buat Anak

Cita-cita isteri saya sungguh mulia. Diawali dengan resign dari dunia karyawan kini lebih leluasa dekat dengan buah hati kami. Ya, tidak ingin tangan lain yang lebih dulu menyentuh hati anak kami. Karena orang tua adalah madrasah pertama untuk buah hati.

Isteriku ingin anak kami nyaman dengan ayah ibunya. Ingin anak kami dekat dengan orang tuanya, bukan orang lain. Dia ingin fokus mendidik anak kami dan fokus mengatur urusan rumah tangga.

Ingin Lebih Dekat dengan Keluarga

Setelah dekat dengan keluarga kecil, maka dekat dengan keluarga besar jadi mungkin. Tapi ternyata ini masih belum terjadi. Wajar, karena kendala jarak. Kalau ingin berkunjung ke keluarga besar maka harus minta cuti ke yayasan. Saya kan masih jadi karyawan. hehe.

Oleh karena itu berarti dekat dengan keluarga masih bergantung kepada saya sebagai supirnya. Nunggu liburan baru bisa berkunjung ke tempat ayah dan ibu saya di kampung. Satu semester sekali kami mudik memanfaatkan libur lebaran dan akhir tahun.

Rencananya saya mau resign juga, biar lebih leluasa dekat dengan mereka. Dekat dengan keluarga kecil dan keluarga besar. Maka saya dan isteri sedang membangun strategi, membuat usaha pengganti dari penghasilan bulanan jadi penghasilan harian.

Ingin Tetap Berpenghasilan Tanpa Keluar Rumah

Kami bangun usaha ini sejak 2013 akhir. Saat kami masih baru nikah. Bulan Oktober tanggal 28. Bisa dilihat di posting sebelumnya.

Mengisi waktu di rumah, tidak diam saat urusan rumah sudah tuntas. Isteri saya biasanya baca buku, browsing, update status, nulis artikel di blog, dan ikut arisan RT.

Alhamdulillah bisa berpenghasilan hanya modal status. Nyetatus tiap hari rekening banyak yang ngisi. Isteri saya tidak kerja di luar tapi bisa tetap berpenghasilan. Ini juga menjadi alasan isteri saya resign karena penghasilan tambahan dari statusnya bisa melebihi gaji dari kantor tempat saat dia dulu bekerja.

0 Response to "Gara-gara Ini Isteriku Resign"

Post a Comment