Syaitan yang Mencuri Harta kaum Muslimin

Mungkin di antara Anda pernah menjadi korban pencurian. Apa yang Anda rasakan saat tahu harta Anda dicuri? Pasti ada rasa marah dan sebagainya.

Namun di bawah ini ada sebuah kisah nyata dari sahabat nabi yang berkali-kali mengalami pencurian yang sama selama 3 hari berturut-turut. Pencuri yang bukan manusia, melainkan dari golongan syaitan. Baca kisah lengkapnya berikut ini dalam sebuah hadits.
Syaitan yang Mencuri Harta kaum Muslimin

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-, beliau berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- telah menjadikan aku wakil untuk menjaga makanan zakat ramadhan (zakat fithri).

Maka ada yang mendatangiku dan dia mencuri makanan, kemudian aku tangkap dia. Dan aku berkata:  “Aku akan angkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-. Maka dia berkata: “Sesungguhnya aku adalah orang yang membutuhkan, dan aku memiliki keluarga dan kebutuhan yang mendesak”. Maka aku lepaskan dia.

Dan di pagi hari, Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- bertanya: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” (Rasulullah mengetahui perkara ini karena wahyu). Maka aku berkata: “Wahai Rasulullah, dia mengeluh akan kebutuhan yang mendesak dan tanggungan keluarga, maka aku mengasihaninya dan aku biarkan dia pergi”. Rasulullah pun bersabda: “Sesungguhnya dia berdusta kepadamu dan dia akan mengulanginya lagi”.

Maka aku pun mengetahui bahwasanya dia akan kembali karena sabda Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- yang mengabarkan bahwa dia akan kembali. Maka aku pun berjaga-jaga di malam hari, ternyata dia datang dan kembali mencuri makanan, maka aku tangkap dia. Maka aku berkata: “Aku akan angkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-“. Maka dia berkata: “Bebaskan aku, aku adalah orang yang membutuhkan  dan aku memiliki keluarga. Aku tidak akan mengulanginya kembali”. Maka aku pun kembali mengasihaninya dan aku membebaskannya.

Dan di pagi hari Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, dia mengeluh akan kebutuhan yang mendesak dan kebutuhan keluarga. Maka aku mengasihaninya dan aku pun membebaskannya”. Maka Rasulullah pun bersabda: “Dia telah berdusta kembali kepadamu dan dia akan mengulanginya”.

Maka akupun berjaga-jaga untuk yang ketiga kalinya dan ternyata dia datang kembali dan mencuri makanan. Maka aku tangkap dia, dan aku berkata: “Aku akan mengangkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-, dan yang ketiga kali ini adalah yang terakhir bagimu. Engkau telah berjanji untuk tidak mengulanginya ternyata engkau pun kembali mengulanginya”. Dia pun langsung berkata: “Biarkan aku memberitahumu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberimu manfaat dengan kalimat-kalimat itu”. Maka aku bertanya: “Apa itu?” Diapun berkata: “Jika engkau telah beranjak menuju kasurmu, maka bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyuum’ hingga engkau menyelesaikan ayat itu. Maka engkau akan terus dilindungi oleh penjaga dari Allah. Dan syaithan tidak bisa mendekatimu hingga pagi hari”. Maka aku pun membebaskannya.

Dan ketika di pagi hari, Rasulullah bersabda: “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, dia memberitahu kepadaku beberapa kalimat yang mana Allah akan memberikan manfaat untukku dengan kalimat tersebut. Kemudian aku membebaskannya”. Rasulullah berkata: “Kalimat apa itu?” Aku berkata: “Dia berkata kepadaku: Jika engkau telah beranjak menuju kasurmu maka bacalah ayat kursi dari awal sampai engkau menyelesaikan ayat tersebut, ‘Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyuum’. Dan dia melanjutkan: Engkau akan selalu memiliki penjaga dari Allah. Dan syaithan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari”. Maka nabi -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Ketahuilah bahwasanya dia jujur kepadamu dalam masalah itu saja, namun aslinya dia adalah pendusta (selalu berdusta). Apakah engkau tahu siapa yang engkau ajak biacara selama tiga malam terakhir wahai Abu Hurairah?” Aku berkata: “Tidak tahu”. Rasulullah bersabda: “Dia adalah syaithan”. (HR. Bukhari no. 2311)



عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال: وكلني رسول الله صلى الله عليه وسلم بحفظ زكاة رمضان، فأتاني آت فجعل يحثو من الطعام فأخذته، وقلت: والله لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: إني محتاج، وعلي عيال ولي حاجة شديدة، قال: فخليت عنه، فأصبحت، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك البارحة، قال: قلت: يا رسول الله، شكا حاجة شديدة، وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله، قال: أما إنه قد كذبك، وسيعود، فعرفت أنه سيعود، لقول رسول الله صلى الله عليه وسلم إنه سيعود، فرصدته، فجاء يحثو من الطعام، فأخذته، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: دعني فإني محتاج وعلي عيال، لا أعود، فرحمته، فخليت سبيله، فأصبحت، فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك، قلت: يا رسول الله شكا حاجة شديدة، وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله، قال: أما إنه قد كذبك وسيعود، فرصدته الثالثة، فجاء يحثو من الطعام، فأخذته، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله، وهذا آخر ثلاث مرات، أنك تزعم لا تعود، ثم تعود قال: دعني أعلمك كلمات ينفعك الله بها، قلت: ما هو؟ قال: إذا أويت إلى فراشك، فاقرأ آية الكرسي: {الله لا إله إلا هو الحي القيوم}، حتى تختم الآية، فإنك لن يزال عليك من الله حافظ، ولا يقربنك شيطان حتى تصبح، فخليت سبيله، فأصبحت فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما فعل أسيرك البارحة، قلت: يا رسول الله، زعم أنه يعلمني كلمات ينفعني الله بها، فخليت سبيله، قال: ما هي، قلت: قال لي: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي من أولها حتى تختم الآية: {الله لا إله إلا هو الحي القيوم}، وقال لي: لن يزال عليك من الله حافظ، ولا يقربك شيطان حتى تصبح - وكانوا أحرص شيء على الخير - فقال النبي صلى الله عليه وسلم: أما إنه قد صدقك وهو كذوب، تعلم من تخاطب منذ ثلاث ليال يا أبا هريرة، قال: لا، قال: ذاك شيطان

0 Response to "Syaitan yang Mencuri Harta kaum Muslimin"

Post a Comment