Ketika Penyakit LGBBT Menyerang Sekolah

Sekolah menjadi kewajiban bagi setiap anak. Bahkan pemerintah mewajibkan untuk masyarakat untuk menempuh pendidikan minimal 9 tahun. Tahapan 9 tahun ini yaitu mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah. Untuk menempuhnya pun pemerintah telah kengalokasikan bantuan bagi siswa yang kurang mampu.

Karena pentingnya pendidikan maka segala upaya dilakukan. Dengan pendidikan, masyarakat akan semakin cerdas dan berpikir maju. Masyarakat dapat ikut serta bersama membangun bangsa. Dengan pendidikan sejak dini maka tumbuhlah generasi berilmu yang akan menggantikan generasi sebelumnya.

Ketika Penyakit LGBBT Menyerang Sekolah


Maka generasi ini haruslah berkwalitas. Jika pendidikan berkualitas maka hasilnya pun berkualitas. Tinggi rendahnya kualitas ini tergantung dari kualitas siswanya, kualitas pendidikannya, atau kualitas lingkungannya.

Baca: Cara efektif mendidik anak

Namun ada saja penyakit yang membuat siswa tidak maksimal belajar. Penyakit yang tidak boleh dibiarkan terus menerus. Penyakit ini adala penyakit LGBBT (Lupa Ga Bawa Buku Tulis). Penyakit ini sering terjadi. Siswa tidak membawa buku ke kelas untuk menghindari tugas. Lupa semalam tidak mengerjakan pekerjaan rumah maka agar tidak ditagih, alasannya lupa ga bawa buku.

Atau yang tinggal di asrama, bilangnya lupa ga bawa buku. Ahirnya minta izin ke asrama buat ngambil buku. Nyatanya malah tidur di asrama hingga berahir jam pelajarannya. Kebiasaan ini menjadi modus yang berakibat tidak baik. Jika dibiasakan, bagaimana bisa memiliki generasi yang semangat belajar dan bagaimana menjadi generasi yang berkualitas.

Maka perlu ada tindakan tegas, bukan cuma nasehat saja. Bisa dengan menghukum dia dengan menambah tugas untuknya, menghapal materi pelajaran, atau yang lainnya. Atau sanksi lain yang akan membuat penyakit LGBBT ini tidak lagi menjangkit sekolah.

0 Response to "Ketika Penyakit LGBBT Menyerang Sekolah"

Post a Comment